Budaya Kerja yang Produktif

by @rezawismail

Mengelola budaya organisasi di dalam suatu perusahaan mungkin tidak sekongkrit menyusun anggaran atau menganalisa program pemasaran. Namun, budaya kerja dari para karyawan akan terus muncul sebagai penentu bagi produktivitas secara keseluruhan.

Apakah sebuah perusahaan terus berkembang secara suistainable berkat para karyawannya yang bekerja secara produktif dan mendukung kesuksesan bisnis perusahaan, itu semua tergantung keberhasilan implementasi budaya kerjanya.

Hindari budaya kerja yang hanya menunjukkan kesibukan dan menganggapnya sudah berhasil. Seorang karyawan harus mengetahui secara pasti sasaran kerjanya dan perannya dalam memberikan kontribusi yang berarti. Sehingga kinerja bisa diterjemahkan pada hasil yang tampak, bukan sekedar sibuk tapi tidak efisien.

Walaupun begitu, budaya kerja yang positif yang mampu memotivasi karyawan agar memberikan hasil kerja yang terbaik tidak akan cukup untuk menjaga kelangsungan produktivitas yang berkelanjutan. Penerapan budaya kerja membutuhkan minimal satu agen perubahan dalam setiap kelompok kerja, seorang pemimpin yang akan menjadi pemicu, pengobar, dan penjaga motivasi karyawan agar tetap hidup dalam melaksanakan budaya berorganisasi yang produktif.

Kepemimpinan dalam Penerapan Budaya Kerja yang Produktif

Sebagai sebuah kelompok, para karyawan di dalam suatu perusahaan harus memiliki dukungan, arahan, dan pengawasan dalam bentuk kepemimpinan. Pemimpin dalam penerapan budaya berperan sebagai pemersatu visi supaya para karyawan dapat menjaga kedisiplinan yang konsisten dan terus fokus dalam berkontribusi dengan cara-cara yang produktif.

Maka dari itu, seorang pemimpin dalam sebuah kelompok kerja harus bisa menjadi teladan dalam sikap dan perilaku. Setiap perkataan dan tindakan, menjadi kompas etika dalam berbudaya. Memang, selain imbalan akan hasil kerja seorang karyawan juga membutuhkan pengakuan dan kesempatan promosi dari pencapaian produktivitasnya.

Kepemimpinan yang penuh integritas juga akan memberikan kepercayan bagi para karyawan senior untuk membagi pengalaman mereka kepada para juniornya. Dan membawa suasana saling berbagi dalam pembelajaran baik yang muda maupun yang tua. Agar inovasi terus berjalan tapi tetap menjaga kehati-hatian.

Maka dari itu, para pemimpin yang menjadi agen perubahan dan pengawal budaya kerja yang produktif, bisa mengayomi semuanya dan mengobarkan semangat kebersamaan dalam berbudaya. Pemimpin yang menegakkan budaya kerja yang produktif mesti bertanggung jawab dalam mengelola penerapan prinsip sejati dalam berbisnis.

Yaitu, membawa nilai tambah bagi orang lain…

Salam Sentosa!

Baca juga:
Memaksimalkan Produktivitas
Sibuk Tapi Tidak Produktif
Cara Disiplin dalam Bekerja
Kisah Motivasi: Cerita Tiga Perusahaan dalam Perubahan