Tehnik Motivasi Sales Call

Kadangkala, sebagai seorang tenaga penjual kita mengalami kemalasan dalam menelpon prospek baru. Kita merasakan keengganan dan perasaan kita menjadi sangat berat bahkan untuk mengangkat gagang telpon saja.

Kita menyibukkan diri dengan membuat rencana, menyiapkan pipeline atau daftar prospek, memikirkan skrip kalimat atau menyusun skenario dari sales call ini. Tapi tetap, kita tidak juga melakukannya. Kita terus menunda-nunda.

Memang, perencanaan itu penting. Bayangkan berapa besar kerugian jika kita mau membangun komplek perumahan tanpa rencana yang matang? Kita memerlukan blueprint, cetak biru untuk segalanya, analisis lingkungan, sanitasi, perencanaan fasum-fasos, isu legal-tehnikal-finansial dan seterusnya untuk pengembangan sebuah real estate.

Properti yang bernilai ratusan milyar bahkan trilyunan memang membutuhkan rencana yang terperinci dan mendetail agar tidak menciptakan biaya yang kelewat besar bahkan membawa kerugian nantinya.

Tapi seberapa besar biayanya untuk menelpon? Pulsa tak seberapa. Tenaga apalagi. Penolakan? Masih banyak calon pembeli lainnya yang mengantri di daftar calon pelanggan kita. Biaya untuk melakukan sales call amatlah kecil.

Masalahnya adalah, kita terlalu sibuk berencana dan terlalu tertekan oleh emosi. Mungkin emosi ketakutan akan penolakan dan kegagalan. Mungkin perasaan kecemasan yang menciptakan kemalasan dan beragam alasan untuk menunda.

Tapi yang pasti, masalahnya ada pada perasaan yang tidak logis. Kita perlu mengembalikan pikiran kita yang rasional. Maka dari itu, buatlah perbandingan secara logis antara untung dan rugi dalam membuat sales call. Seberapa banyak kerugian akan diketahui secara jelas bukan hanya sekedar perasaan saja.

Dan ketika kita mulai menuliskan keuntungan apa saja yang bisa kita dapatkan dari sales call, kita akan termotivasi untuk melakukannya. Buat dua kolom: kerugian dan keuntungan. Bandingkan saja, biaya pulsa yang tak seberapa dengan keuntungan atau komisi penjualan yang bisa jadi ribuan kali lipat besarnya dari biaya pulsa yang dikeluarkan untuk menelpon.

Tehnik ini membuang emosi yang tak perlu yang membebani dan menciptakan kemalasan, serta penundaan. Analisis untung-rugi yang logis mengembalikan akal sehat kita untuk menguatkan motivasi diri. Jangan terlalu lama berencana, segera laksanakan sales call itu dan merevisi rencana seiring implementasinya. Segera eksekusi!

Baca juga:
Cara Melampaui Target Hingga 3000%: Service with Care
Taktik Presentasi Sales agar Sukses
Tehnik Sales Semi Hipnotis
Training Sales Persuasif
Langkah Sales Menjadi Sukses